Kebaya, busana tradisional Indonesia yang elegan dan anggun, telah lama dianggap sebagai simbol keragaman dan toleransi di Indonesia. Aktivis budaya di tanah air menyebut kebaya sebagai pakaian yang mewakili keberagaman etnis dan budaya yang ada di Indonesia.
Kebaya sendiri memiliki beragam model dan corak, tergantung dari daerah asalnya. Sebagai contoh, kebaya bali memiliki ciri khas yang berbeda dengan kebaya jawa atau kebaya bugis. Namun, meskipun berbeda-beda, kebaya tetap dianggap sebagai pakaian yang indah dan anggun yang bisa dipakai oleh siapa pun, tanpa memandang latar belakang etnis atau budaya.
Selain itu, kebaya juga sering dipakai dalam berbagai acara resmi maupun non-resmi di Indonesia, seperti pernikahan, acara adat, upacara keagamaan, atau acara formal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebaya memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa memandang perbedaan agama atau suku.
Aktivis budaya pun menekankan pentingnya menjaga dan mempromosikan kebaya sebagai simbol keragaman dan toleransi di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa kebaya tidak hanya sekadar pakaian tradisional, namun juga merupakan simbol persatuan dan keberagaman yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dengan menjaga kebaya sebagai simbol keragaman dan toleransi, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada. Sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, menjaga kebaya sebagai simbol keragaman adalah salah satu cara untuk memperkokoh jati diri bangsa Indonesia.